Dua orang setelahku yang menghadap 3 juri tadi
membuatku bosannnnnnnnn sangat. Sudah berapa kali aku mengatakan ke teman
sebelahku kalau aku pengin banget tidur. Mana pusing, panas dingin, nafasnya
"mengkis-mengkis", hemmm, enaknya ketemu kasur langsung brek. Huffft. Tahan,
tahan. Sampai akhirnya saat maaghku sudah kumat, snack yg selama ini aku
diamkan kini aku makan. Baru makan tahubaso setengah. juri sudah memanggil. Sempet sebelum
pengumuman temen-temen yang lain sudah berpikir bahwa nanti aku yang bakal
lolos. Tapi aku gak mau kecewa, wallahu a’lam, Allah akan memberiku apa. Ibu
dosen Bastind yang baik hati mengumumkan, bahwa perwakilan no 1 PBS adalah dari
Bahasa…. Inggris. Alhamdulillah, berarti Allah memberiku kesempatan karena
usahaku. Man jadda wa jada :).
Kembali ke sekre, tempat terakhir sebelum berangkat ke
Gedung E. sepi. Akhirnya aku langsung ke NH, sholat dhuhur. Rasanya dunia
berputar. Nafas makin sesak, entah apalagi namanya. Wudhu sambil sempoyongan,
oh mine, ini bukan gue banget. Sholat nggak kuat jadi imam, rasanya kuat
berdiri aja udah prestasi untuk saat itu. Memang tampangku nggak memperlihatkan
apapun, tapi rasanya sekujur tubuh pengin banget diistirahatkan dulu. Hemm,
tahan dulu sampai urusan hari ini selesai. Sabar J. Seusai dari NH, adik yg menjadi rekanku berjalan ke
sekre rasanya sangat kasihan sekali karena kuceritakan setiap detail yang
kurasakan. Ya sudah, mending aku mulai diam.
Pak ketum segera ku sms “Buruan ke sekre, selak gak
kuat”. Karena rasanya kepala tak kuat lagi untuk tetap di atas. Setelah sang
ketum datang, justru aku keluar untuk mencari dosen pendamping setelah diberi
saran dari mawapres 2012 lalu, sekaligus tempatku berkonsultasi. Menemui ibu
dosen B.Ind yg tadi menjadi juri, dan bertanya mengenai dosen pembimbing. Inginnya
ibu ini, tapi ternyata diusahakn dari prodi. Disarankan lah dosen B.Ing yang
tadi menjadi juri. Oh mine!!! Karya tulisnya gak jadi malah isine perang batin
trus no ntar… hemm, baiklah, lewat sms aj ke dosen lain kalau gitu.. Setelah
itu dengan sempoyongan aku kembali ke sekre, dimintain tolong buat translate
sebenernya, tapi mana kuat.. menunggu balasan, yang ternyata mebuatku semakin
terpuruk. “Ya mbak, jam 2.30 nanti”. Waaa, padahal aku pengin pulaang…. :(. Kuputuskan untuk tidur sampai jam 2. 20 dengan
memasang alarm di HP. Belum semenit aku menutupi muka dengan jaket, rekan LSP
putra ada yang datang. Sempat terbangun tapi kulanjutkan lagi, tak kuat lagi
aku melakukan hal lainnya.
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar