Kamis, 28 Februari 2013

Hari H Awal Sejarahku (part 2)



Undian telah ditata di atas meja. Setelah dipersilakan, aku pun mengambil salah satu nomor. Kubuka perlahan, berharap tak menjadi yang paling beruntung (lucky number one). Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Saat kubuka kertasku, ternyata nomor 1 terpampang di sana. Waa, presentasi pertama!!! Dag-dig-dug duerrr. Linda yang mendapat nomor undian 5 bolak-balik menyemangatiku. Bagaimanapun aku tetap maju yang pertama. Setelah persiapan, aku pun menyampaikan presentasiku mengenai PROGRAM KARANG TARUNA BERKARAKTER. Sebenarnya ide ini berasal dari KT 04 yang sekarang sedang aku ketuai. Menggunakan mouse wireless, ternyata sangat alot “mengklik” nya. Agak terganggu presentasiku. Tapi akhirnya selesai juga, dan diberi pertanyaan oleh para juri. Bu Atikah sudah pernah menjadi juri saat seleksi Jurusan kemarin. 2 juri yang lain adalah Pak Winarno dan Pak Sulis. Pertanyaan-pertanyaan kujawab sebisaku, dengan keyakinanku. Mana ada yang nonton! mbak Kalis, Yeni, dan Dek In. Maluu. Dan akhirnya aku menutup dengan salam. Legaaaaa.
Sesaat kemudian aku menjalani tes psikologi. Di sini tes nya beneran asiiik buanget. Pengen lagiii. Di dalam tes psikologi, ditanya-tanya tentang alasan ikut mawapres, organisasi apa yang diikuti, KTI yang ditulis, dan perkiraan juara. Jelas di sini aku mengatakan bahwa awalnya aku sama sekali tak berpikir tentang Mawapres. Orang-orang di LSP lah yang mendorongku untuk ikut seleksi Mawapres, orang tuaku pun ikut mendukungku. Akhirnya majulah aku dalam kompetisi ini. ditanyakan pula perkiraan juara. Aku mengingat kembali percakapanku kemarin dengan Ochi. “Minimal 3 ya vy”, aku menyahut, “Ora chi, minimal 2 og”, “Wah, 1 wae nagnu”. Semua percakapan yang tidak serius bahkan bisa dikatakan bercanda. Walaupun di sela-selanya aku mengamini. Aku pun akhirnya mengatakan, saya bisa juara 2 bu. Lalu banyak pertanyaan menyenangkan yang lain. Ya, dan setelah beberapa saat pun akhirnya aku keluar dengan senyuman yang lebar.
Setelah menunggu lama, akhirnya masuk juga aku ke ruang wawancara Bhs. Inggris. Dosen pembimbingku sendirilah yang menjadi jurinya. Lama sekali tesnya, dan sangat panas! Hawa di dalam ruangan sangat tidak bershabat, sampai aku harus mengelap keringatku beberapa kali. Ternyata tadi pagi pak dosen menungguku untuk melihat presentasiku.. huhhuuu, pekewuhbanget.com.
Setelah keluar dari wawancara, aku pun segera masuk lagi ke ruang sidang gedung A. baru beberapa menit aku duduk, Dhora masuk dan kebingungan mencari ruang wawncara B,Inggris. Saat berjalan menuju ruangan, aku bertemu salah satu panitia yang merupakan orang mawa. Kata-kata beliau sangat menghiburku. Katanya presentasiku yang paling bagus, karena PD. Waa,, melting :D. kalau jurinya bapaknya, katanya yang juara 1 aku, hehehe. Seneng banget dengernya… makasih banyak pak… :D. aku melanjutkan berjalan menuju ruang dan bertemu dengan mb Siti. Sesaat kami berkumpul saat Linda masih presentasi. Terlihat antusias para juri saat memberi pertanyaan. Wah, ini dia… aku berpikir bahwa Linda berpeluang besar untuk menjadi juara 1.
Saat istirahat, aku meminta Dhora bercerita tentang pengalamannya di Jerman. Kerennn buangeet… yang paling berkesan itu, di Jerman setiap bulannya ada hari membuang barang yang tidak disukai. Di situ barang-barang kayak i-Pad, Blackberry, bahkan sampai wajan asli yang harganya jutaan dibuang di depan jika memang sudah tidak disukai. Kalau diambil sama orang, justru yang punya seneng, soalnya bisa bermanfaat. Di sana pengangguran digaji lho, tukang sampah di sana berdasi. Di sana waktu sholatnya beda dengan Indonesia. Subuh jam 9 pagi, dhuhur jam 3 sore, ashar jam 6 sore, maghrib jam 8/9 malem, isya jam 11 malem. Di sana juga jarang masjid. Pokonya di sana harus kuat iman, kalo nggak pasti udah tergelincir. Di sana, kerja part time, 1 hari 4 jam, digaji 10juta lebih per bulan! Kuliah pun gratis, wah, pokonya kerennn!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar