Lewat tengah malam, aku sudah menyelesaikan KTI ku. Tetapi
segala urusan tetek bengek seperti Kata Pengantar, daftar isi, ringkasan B.Ind,
summary, dll masih belum selesai. Hingga
akhirnya jam 3 pagi aku menyerah setelah menyelesaikan 1 paragraf dari
ringkasan B.Ind yang ku translate. Aku pun meminta bantuan sobatku untuk
menerjemahkan sebagian yang lain karena aku yakin aku tak bisa menyelesaikan
ini semua dalam seharian ini sedangkan paginya harus seleksi. Setelah sholat
dengan memohon doa untuk dilancarkan segalanya saat seleksi nanti, aku pun
tidur dan berharap saat matahari sudah terbit aku bisa fokus melanjutkan
kelengkapan yang lain lagi.
Pagi jam 6.30 jadwal harianku untuk mengantar adikku
ke sekolah. Untung saja hujan, jadi bisa pakai jas hujan sebagai pelindung
dingin. Sebelum pulang, aku mengantar softfile ringkasan ke kos sobatku. Setibanya
di rumah, laptop langsung kubuka dan ku print apa yang telah kuselesaikan
dengan penuh perjuangan semalam hingga dini hari tadi. Setelah itu membuat
power point untuk presentasi. Akhirnya sebelum benar-benar selesai, aku pun
menyerahkan urusan ini ke masku, agar aku bisa segera mandi dan bersiap
berangkat (kasian banget masku aku mintain tolong ini itu).
Aku pun segera tiba ke belakang kampus setelah
menyelesaikan ini itu (dan aku tau bahwa power point ku belum selesai). Mengkopi
semua sertifikat yang kupunya. Aku ingat waktu itu terkahir aku melihat sisa
sertif yg ada di map adalah punya ibuku. Setelah itu meluncur ke kos sobatku
next langsung ke sekre tercinta. Sedikit membaca dan mengedit langsung aku
print kemudian ke gedung E lantai 2. Di situlah aku menjumpai wajah taka sing. Tak
lain tak bukan temanku SMA yang sekarang lanjut di Pend, Bastind. Waktu SMA,
aku selalu satu tingkat di bawahnya. Wallahu a’lam. Ada juga adik tingkat dari
B.Jawa. baru angkatan 2011, jadi ya masih kecil buat mawapres tahun ini.
terlihat dari dua yang jadi perwakilan dengan ditunjuk, aku jadi merasa sangat
jatuh. Ditambah lagi dari Seni Rupa yang ditunjuk pula. Kami berempat sama-sama
putri, tetapi hanya aku yang berbeda, aku ada di tempat itu karena mendaftarkan
diri, bukan karena ditunjuk. Tak apalah, ini memang sudah tujuanku, jangan sampai
terusik dengan yang lain.
Semua diminta masuk setelah tim juri selesai bersiap
diri. DEG! Rapuh lagi, untuk yg keempat kalinya setelah melihat calon-calon “sainganku”
yang pilihan prodi. Dosen yang menjadi juri ada 3, yang paling membuatku kaget
adalah: juri dari Bahasa Inggris adalah dosen yang PALING BERKESAN” buatku. Mata
kuliahnya yang selalu terbayang, bahkan sampai radio pun mengiklankan makulnya (sebenarnya
emang nama CAT TEMBOKnya yang kaya gitu, mana pas nonton film sub title error
namanya juga S*N**X error). Rontok nih hati… :(. Setelah dibacakan bahwa aku yang kedua, akhirnya
kami semua gentian menunggu giliran di luar ruang Kanopi Gedung E lt 2.
“Nggak pake power point kok”. Gubrak, padahal tadi
udah ngerepotin masku, tapi malah gak jadi, gapapalah. Yang penting temanku
sudah maju, sekarang giliranku! Bismillah, kumasuki ruang itu dengan sedikit
deg-degan. Pertama nggak denger aku diminta duduk atau gimana, tapi akhirnya
waktu presentasi aku juga berdiri. Setelah menjelaskan karya tulisku secara
panjang lebar, aku pun di stop karena melebihi waktu (tenang, masih tingkat
jurusan, di stop bukan berarti apa-apa). Pertama, dosen dari Bastind bertanya
tentang KTI dengan bahasa Indonesia tentunya. Di sini aku belum mati gaya. Tiba
saatnya dosen bahasa Inggris yang begitu membuatku rontok seketika. Saat
temanku maju sebelum aku memang sudah terlihat kalau sang dosen ini akan
bertanya menggunakan bahasa Inggris. Bla, bla, bla. Pertanyaa, seputar
penelitian. Dan akhirnya, karena memang belum ngeh banget tentang jenis-jenis
penelitian, menyerahlah aku dengan mengatakan “I haven’t known deeper about
research yet”. Disambut dengan senyuman :). Hehehe. Mati kutu bener deh sma dosen yang ini.
berlanjut ke dosen yang satu lagi, di sini mungkin adlah masa kejayaan selama
pertanyaan. Gimana nggak, di situ yang ditanyain tentang LSP, prestasinya. Kujawab
saja, “Tahun kmarin MAWAPRES juga dari LSP pak”. Dosen bahasa Inggris pun ikut
bertanya lagi “Ko ngendi to kae?”. Dengan senangnya kujawab, “dari Fisika, pak”.
Oh yeah, sambil memberikan senyum pada juri-juri, sambil berusaha mengeluarkan
suara yang jelas (sebenarnya sih hamper pngsan gara-gara badan udah gak bisa
diajak kompromi). Akhirnya, setelah miniatur disertasi selesai, aku diminta tanda
tangan (lagi-lagi namaku salah “VIVI ZUHY MUNDISARI”, dari mana cobaaa :() dan memanggil peserta berikutnya.
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar