Senin, 11 Februari 2013

The Story (part 1)


Lewat tengah malam, aku sudah menyelesaikan KTI ku. Tetapi segala urusan tetek bengek seperti Kata Pengantar, daftar isi, ringkasan B.Ind, summary, dll masih belum selesai. Hingga akhirnya jam 3 pagi aku menyerah setelah menyelesaikan 1 paragraf dari ringkasan B.Ind yang ku translate. Aku pun meminta bantuan sobatku untuk menerjemahkan sebagian yang lain karena aku yakin aku tak bisa menyelesaikan ini semua dalam seharian ini sedangkan paginya harus seleksi. Setelah sholat dengan memohon doa untuk dilancarkan segalanya saat seleksi nanti, aku pun tidur dan berharap saat matahari sudah terbit aku bisa fokus melanjutkan kelengkapan yang lain lagi.
Pagi jam 6.30 jadwal harianku untuk mengantar adikku ke sekolah. Untung saja hujan, jadi bisa pakai jas hujan sebagai pelindung dingin. Sebelum pulang, aku mengantar softfile ringkasan ke kos sobatku. Setibanya di rumah, laptop langsung kubuka dan ku print apa yang telah kuselesaikan dengan penuh perjuangan semalam hingga dini hari tadi. Setelah itu membuat power point untuk presentasi. Akhirnya sebelum benar-benar selesai, aku pun menyerahkan urusan ini ke masku, agar aku bisa segera mandi dan bersiap berangkat (kasian banget masku aku mintain tolong ini itu).
Aku pun segera tiba ke belakang kampus setelah menyelesaikan ini itu (dan aku tau bahwa power point ku belum selesai). Mengkopi semua sertifikat yang kupunya. Aku ingat waktu itu terkahir aku melihat sisa sertif yg ada di map adalah punya ibuku. Setelah itu meluncur ke kos sobatku next langsung ke sekre tercinta. Sedikit membaca dan mengedit langsung aku print kemudian ke gedung E lantai 2. Di situlah aku menjumpai wajah taka sing. Tak lain tak bukan temanku SMA yang sekarang lanjut di Pend, Bastind. Waktu SMA, aku selalu satu tingkat di bawahnya. Wallahu a’lam. Ada juga adik tingkat dari B.Jawa. baru angkatan 2011, jadi ya masih kecil buat mawapres tahun ini. terlihat dari dua yang jadi perwakilan dengan ditunjuk, aku jadi merasa sangat jatuh. Ditambah lagi dari Seni Rupa yang ditunjuk pula. Kami berempat sama-sama putri, tetapi hanya aku yang berbeda, aku ada di tempat itu karena mendaftarkan diri, bukan karena ditunjuk. Tak apalah, ini memang sudah tujuanku, jangan sampai terusik dengan yang lain.
Semua diminta masuk setelah tim juri selesai bersiap diri. DEG! Rapuh lagi, untuk yg keempat kalinya setelah melihat calon-calon “sainganku” yang pilihan prodi. Dosen yang menjadi juri ada 3, yang paling membuatku kaget adalah: juri dari Bahasa Inggris adalah dosen yang PALING BERKESAN” buatku. Mata kuliahnya yang selalu terbayang, bahkan sampai radio pun mengiklankan makulnya (sebenarnya emang nama CAT TEMBOKnya yang kaya gitu, mana pas nonton film sub title error namanya juga S*N**X error). Rontok nih hati… :(. Setelah dibacakan bahwa aku yang kedua, akhirnya kami semua gentian menunggu giliran di luar ruang Kanopi Gedung E lt 2.
“Nggak pake power point kok”. Gubrak, padahal tadi udah ngerepotin masku, tapi malah gak jadi, gapapalah. Yang penting temanku sudah maju, sekarang giliranku! Bismillah, kumasuki ruang itu dengan sedikit deg-degan. Pertama nggak denger aku diminta duduk atau gimana, tapi akhirnya waktu presentasi aku juga berdiri. Setelah menjelaskan karya tulisku secara panjang lebar, aku pun di stop karena melebihi waktu (tenang, masih tingkat jurusan, di stop bukan berarti apa-apa). Pertama, dosen dari Bastind bertanya tentang KTI dengan bahasa Indonesia tentunya. Di sini aku belum mati gaya. Tiba saatnya dosen bahasa Inggris yang begitu membuatku rontok seketika. Saat temanku maju sebelum aku memang sudah terlihat kalau sang dosen ini akan bertanya menggunakan bahasa Inggris. Bla, bla, bla. Pertanyaa, seputar penelitian. Dan akhirnya, karena memang belum ngeh banget tentang jenis-jenis penelitian, menyerahlah aku dengan mengatakan “I haven’t known deeper about research yet”. Disambut dengan senyuman :). Hehehe. Mati kutu bener deh sma dosen yang ini. berlanjut ke dosen yang satu lagi, di sini mungkin adlah masa kejayaan selama pertanyaan. Gimana nggak, di situ yang ditanyain tentang LSP, prestasinya. Kujawab saja, “Tahun kmarin MAWAPRES juga dari LSP pak”. Dosen bahasa Inggris pun ikut bertanya lagi “Ko ngendi to kae?”. Dengan senangnya kujawab, “dari Fisika, pak”. Oh yeah, sambil memberikan senyum pada juri-juri, sambil berusaha mengeluarkan suara yang jelas (sebenarnya sih hamper pngsan gara-gara badan udah gak bisa diajak kompromi). Akhirnya, setelah miniatur disertasi selesai, aku diminta tanda tangan (lagi-lagi namaku salah “VIVI ZUHY MUNDISARI”, dari mana cobaaa :() dan memanggil peserta berikutnya.


to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar