Sabtu, 19 Mei 2012

hari ini,, aku dibangunkan dari lelap tidurku. terdengar riuh suara di rumahku yang tak biasa. tiba-tiba aku teringat akan sesuatu. Ya, hari ini adalah hari yang berbeda. Hari ini adalah hari keberangkatan kakakku ke Kalimantan.
Sebenarnya, ke Kalimantan untuk bekerja, namun apa mau dikata, bagaimanapun aku, sebagai adiknya, pasti menyimpan kesedihan yang mendalam. Aku yang sebenarnya berniat untuk ikut mengantar ke terminal, sudah menyiapkan propertiku untuk berangkat. tetapi tiba-tiba perutku terasa sangat sakit. Aku tak jadi ikut mengantar kakakku. Segera saja semua berangkat ke terminal. Aku yang mengikuti sampai depan rumah terus melihat wajah kakakku sampai masuk mobil. Seketika itu air mataku tak tertahankan. Aku yang merasa sakit perut langsung menuju tempat yang sudah seharusnya aku kunjungi. Di dalam ruang itu aku menangis sejad-jadinya, mumpung sudah tidak ada orang di rumah. Segera aku berpikir, bahwa semua memang ada hikmahnya. Aku diberi sakit perut agar dapat menangis dan tampak kuat di hadapan semuanya. Keluar dari ruangan itu, tiba-tiba aku melihat ibuku masuk rumah lagi. Ternyata mengambil barang yang teringgal: tiket pesawat! Wah-wah, benar-benar. Tapi, dengan begitu aku bisa melihat wajah kakakku lagi. Setelah semua benar-benar sudah berangkat, aku langsung mendirikan sholat dan mendoakan kakakku.
Selang satu jam, keluargaku sampai di rumah. Ibuku, aku tau, dengan mata sembab berbicara kepadaku. Tak sepenuhnya kumengerti perkataan beliau karena aku sedang konsen menyeterika baju. Merasa pusing, setelah menyeterika aku segera tidur kembali.
Saat itu, aku bangun dan segera diminta ibuku untuk mengirim sms. Ternyata sudah sampai Jombang. Terus dan terus hingga sekitar jam 1 siang, kakakku sudah tiba di Bandara Juanda. kakakku yang diantar omku segera cek in dan kemudian berpisah. Di saat itulah keribetan terjadi. Omku tidak tau nomor HP kakakku, bapakku menelpon saudaraku yang ada di Kalimantan untuk memastikan siapa yang akan menjemput, bla bla bla. Ribet sekali. Tapi akhirnya maslah terselesaikan ketika pukul 3.30 sore.

Image
Alhamdulillah, akhirnya kakakku tiba di tujuan. Yaitu rumah Om Ngajo di daerah Sampit, Kalimantan. Ketika itu om yang disana menelpon bahwa kakakku sudah tiba dengan selamat tidak lemas sama sekali. Alhamdulillah, karena kakakku adlah seorang pemabuk perjalanan, semua mengkhawatirkan kondisinya. Tetapi Allah memberi kemudahan dengan memfitkan kondisi kakakku smpai tujuan.
Malamnya, kami saling berkirim sms. Ada banyak cerita di sana….. Ternyata, di sana, listrik baru menyala pada pukul 5.30 sore dan akan mati pada pukul 10.00 malam,, amazing! Lalu kamar mandi. Di sana, kamar mandinya masih terbuka, tetapi berada di dalam rumah. Airnya melimpah, tetapi harus ditimba sendiri. Dan airnya, katanya berwarna seperti teh… Waow…  Katanya, di luar gelap sekali. Di dalam kalau sudah jam 10 malam pun pasti juga. Saat tadi kakakku dijemput, katanya naik motor, tapi, ternyata harus menyeberangi sebuah sungai  yang lebarnya katanya lebih dari 5x lipat Bengawan SOLO! Woow, katanya juga, airnya tenaaang banget.
Dan sekarang, aku diberi tanggung jawab untuk meneruskan amanah kakakku. Menjadi sekretaris Karang Taruna, melangsungkan bisnis pulsa, dan memegang laptop sebagai harta pribadi. Bahuku terasa sangat berat ketika pertama kali kakakku mengatakan demikian. Namun,aku tak boleh menyerah! Aku harus bijaksana dan bisa menjalankan amanah dari kakakku. Ini adalah semangat yang ditularkan kakakku kepadaku. Jadi orang harus teliti dan hati-hati. Manajemen waktu dan keuanganku harus segera diubah….
Aku menyadari, semua ini tak akan kudapat tanpa bimbingan dari kakakku. Aku harus senantiasa menyuportnya, mendoakannya, agar kakakku bisa sukses di rantau orang… Amiin….
didedikasikan spesial buat kakakku,,, Mas anggih, MANGGIH. I love you.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar