hari ini,, aku dibangunkan dari lelap tidurku. terdengar riuh suara
di rumahku yang tak biasa. tiba-tiba aku teringat akan sesuatu. Ya, hari
ini adalah hari yang berbeda. Hari ini adalah hari keberangkatan
kakakku ke Kalimantan.
Sebenarnya, ke Kalimantan untuk bekerja, namun apa mau dikata,
bagaimanapun aku, sebagai adiknya, pasti menyimpan kesedihan yang
mendalam. Aku yang sebenarnya berniat untuk ikut mengantar ke terminal,
sudah menyiapkan propertiku untuk berangkat. tetapi tiba-tiba perutku
terasa sangat sakit. Aku tak jadi ikut mengantar kakakku. Segera saja
semua berangkat ke terminal. Aku yang mengikuti sampai depan rumah terus
melihat wajah kakakku sampai masuk mobil. Seketika itu air mataku tak
tertahankan. Aku yang merasa sakit perut langsung menuju tempat yang
sudah seharusnya aku kunjungi. Di dalam ruang itu aku menangis
sejad-jadinya, mumpung sudah tidak ada orang di rumah. Segera aku
berpikir, bahwa semua memang ada hikmahnya. Aku diberi sakit perut agar
dapat menangis dan tampak kuat di hadapan semuanya. Keluar dari ruangan
itu, tiba-tiba aku melihat ibuku masuk rumah lagi. Ternyata mengambil
barang yang teringgal: tiket pesawat! Wah-wah, benar-benar. Tapi, dengan
begitu aku bisa melihat wajah kakakku lagi. Setelah semua benar-benar
sudah berangkat, aku langsung mendirikan sholat dan mendoakan kakakku.
Selang satu jam, keluargaku sampai di rumah. Ibuku, aku tau, dengan
mata sembab berbicara kepadaku. Tak sepenuhnya kumengerti perkataan
beliau karena aku sedang konsen menyeterika baju. Merasa pusing, setelah
menyeterika aku segera tidur kembali.
Saat itu, aku bangun dan segera diminta ibuku untuk mengirim sms.
Ternyata sudah sampai Jombang. Terus dan terus hingga sekitar jam 1
siang, kakakku sudah tiba di Bandara Juanda. kakakku yang diantar omku
segera cek in dan kemudian berpisah. Di saat itulah keribetan terjadi.
Omku tidak tau nomor HP kakakku, bapakku menelpon saudaraku yang ada di
Kalimantan untuk memastikan siapa yang akan menjemput, bla bla bla.
Ribet sekali. Tapi akhirnya maslah terselesaikan ketika pukul 3.30 sore.
Alhamdulillah, akhirnya kakakku tiba di tujuan. Yaitu rumah Om Ngajo
di daerah Sampit, Kalimantan. Ketika itu om yang disana menelpon bahwa
kakakku sudah tiba dengan selamat tidak lemas sama sekali.
Alhamdulillah, karena kakakku adlah seorang pemabuk perjalanan, semua
mengkhawatirkan kondisinya. Tetapi Allah memberi kemudahan dengan
memfitkan kondisi kakakku smpai tujuan.
Malamnya, kami saling berkirim sms. Ada banyak cerita di sana…..
Ternyata, di sana, listrik baru menyala pada pukul 5.30 sore dan akan
mati pada pukul 10.00 malam,, amazing! Lalu kamar mandi. Di sana, kamar
mandinya masih terbuka, tetapi berada di dalam rumah. Airnya melimpah,
tetapi harus ditimba sendiri. Dan airnya, katanya berwarna seperti teh…
Waow… Katanya, di luar gelap sekali. Di dalam kalau sudah jam 10 malam
pun pasti juga. Saat tadi kakakku dijemput, katanya naik motor, tapi,
ternyata harus menyeberangi sebuah sungai yang lebarnya katanya lebih
dari 5x lipat Bengawan SOLO! Woow, katanya juga, airnya tenaaang banget.
Dan sekarang, aku diberi tanggung jawab untuk meneruskan amanah
kakakku. Menjadi sekretaris Karang Taruna, melangsungkan bisnis pulsa,
dan memegang laptop sebagai harta pribadi. Bahuku terasa sangat berat
ketika pertama kali kakakku mengatakan demikian. Namun,aku tak boleh
menyerah! Aku harus bijaksana dan bisa menjalankan amanah dari kakakku.
Ini adalah semangat yang ditularkan kakakku kepadaku. Jadi orang harus
teliti dan hati-hati. Manajemen waktu dan keuanganku harus segera
diubah….
Aku menyadari, semua ini tak akan kudapat tanpa bimbingan dari
kakakku. Aku harus senantiasa menyuportnya, mendoakannya, agar kakakku
bisa sukses di rantau orang… Amiin….
didedikasikan spesial buat kakakku,,, Mas anggih, MANGGIH. I love you.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar